
Berita bola terkini:Champions yang Dirindukan Juventus.Juventus, klub raksasa asal Italia yang akrab dijuluki La Vecchia Signora atau Sang Nyonya Tua, adalah salah satu tim paling bersejarah dalam sepak bola Eropa. Namun, di balik kejayaan domestik yang luar biasa di Serie A, Juventus menyimpan satu kerinduan besar yang hingga kini belum terobati: gelar juara Liga Champions UEFA.
Sejarah Juventus di Liga Champions
Juventus pertama kali merasakan kejayaan di Liga Champions pada tahun 1985.Gelar kedua datang pada musim 1995/1996 ketika Alessandro Del Piero dan kawan-kawan mengalahkan Ajax melalui adu penalti di final.
Namun, sejak saat itu, Juventus telah mengalami rentetan kegagalan di final. Total, mereka telah kalah di tujuh partai final Liga Champions—rekor terbanyak dalam sejarah turnamen ini. Kekalahan dari klub-klub besar seperti Borussia Dortmund (1997), Real Madrid (2017), hingga Barcelona (2015) membuat para pendukung Juventus terus menantikan momen pembalasan yang belum juga tiba.
Era Keemasan yang Tak Cukup di Eropa
Champions yang Dirindukan Juventus.Di level domestik, Juventus mendominasi Serie A secara luar biasa, khususnya pada dekade 2010-an. Di bawah asuhan Antonio Conte dan kemudian Massimiliano Allegri, Juve meraih sembilan gelar scudetto berturut-turut. Namun dominasi ini tidak cukup untuk berbicara banyak di Eropa.
Beberapa kali mereka mendekati impian tersebut. Musim 2014/2015 dan 2016/2017 menjadi saksi bagaimana Juve mampu menembus final, tetapi selalu gagal menghadapi kekuatan raksasa dari Spanyol. Ironisnya, meski memiliki lini pertahanan terbaik kala itu, Juventus tetap kesulitan mengatasi lini serang lawan di panggung terbesar.
Investasi Besar, Hasil Mengecewakan
Pada tahun 2018, Juventus membuat gebrakan besar dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Harapannya jelas: membawa pulang trofi Liga Champions ke Turin. Namun, hasilnya jauh dari harapan.
Hal ini menunjukkan bahwa meski memiliki pemain bintang sekaliber Ronaldo, Juventus masih menghadapi masalah struktural yang lebih dalam—baik dari segi taktik, mentalitas, maupun konsistensi di ajang Eropa.
Masa Transisi dan Harapan Baru
Setelah era Ronaldo berakhir dan performa tim menurun, Juventus kini sedang menjalani masa transisi. Dengan pelatih Massimiliano Allegri yang kembali sejak 2021, Juventus mencoba membangun ulang skuad dengan mengandalkan pemain-pemain muda seperti Federico Chiesa, Dusan Vlahović, dan Manuel Locatelli.
Namun, masalah finansial, investigasi hukum, serta absennya Juventus dari Liga Champions musim 2023/2024 menunjukkan bahwa klub ini masih jauh dari stabilitas yang dibutuhkan untuk bersaing kembali di level tertinggi Eropa.
Meski demikian, harapan tetap ada. Juventus masih memiliki basis penggemar besar, sejarah yang kaya, serta infrastruktur yang solid. Dengan strategi pembangunan jangka panjang dan pemilihan pemain yang tepat, Juventus bisa kembali menjadi pesaing serius di Liga Champions dalam beberapa tahun ke depan.
Liga Champions: Mimpi yang Belum Padam
Setiap musim yang berlalu tanpa trofi tersebut hanyalah mempertegas kerinduan mereka.
Kini, tantangan Juventus bukan hanya kembali ke kompetisi elit tersebut, tetapi juga membangun tim yang benar-benar siap bersaing.