Berita bola terupdate. Membandingkan Kinerja Stefano Lilipaly dan Beckham Putra. Dalam dunia sepak bola Indonesia, nama Stefano Lilipaly dan Beckham Putra Nugraha menjadi sorotan berkat kontribusi mereka yang signifikan di level klub maupun tim nasional. Meski berbeda generasi, keduanya kerap dibandingkan karena memiliki posisi bermain yang serupa sebagai gelandang serang. Namun, bagaimana sebenarnya perbandingan kinerja mereka di atas lapangan?
Profil Singkat Kedua Pemain
Membandingkan Kinerja Stefano Lilipaly dan Beckham Putra. Stefano Lilipaly adalah pemain naturalisasi kelahiran Belanda yang telah lama menjadi bagian penting dari sepak bola Indonesia. Ia dikenal karena kecerdasan bermain, visi yang luas, dan kemampuannya dalam mencetak gol dari lini kedua. Sejak bergabung dengan klub-klub seperti Bali United dan Borneo FC, Lilipaly menunjukkan konsistensi dalam performanya.
Sementara itu, Beckham Putra Nugraha adalah pemain muda berbakat yang lahir di Bandung. Ia merupakan jebolan akademi Persib dan mulai mencuri perhatian publik sejak usia 17 tahun. Gaya bermain Beckham mencerminkan pemain modern: cepat, kreatif, dan memiliki teknik individu tinggi.
Statistik dan Kontribusi di Klub
Jika dilihat dari statistik performa, Lilipaly memiliki keunggulan dari sisi pengalaman dan kontribusi jangka panjang. Sepanjang kariernya di Liga 1 Indonesia, Lilipaly telah mencetak puluhan gol dan assist. Misalnya, selama membela Bali United (2017–2022), ia berhasil mencetak lebih dari 30 gol dan menjadi playmaker utama tim.
Sebaliknya, Beckham Putra masih dalam tahap berkembang. Selama musim 2023/2024 bersama Persib Bandung, Beckham mencatatkan 5 gol dan 4 assist dalam 24 pertandingan. Sebagai pemain berusia 22 tahun (per Mei 2025), angka ini cukup menjanjikan dan menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang.
Gaya Bermain: Kreator Berpengalaman vs Dinamo Muda
Secara taktik, Lilipaly lebih sering beroperasi sebagai gelandang serang tengah (CAM) atau sayap kiri yang masuk ke tengah. Ia unggul dalam visi permainan dan pengambilan keputusan. Lilipaly juga dikenal piawai dalam mengatur tempo permainan dan menciptakan peluang dari bola mati maupun open play.
Beckham Putra, di sisi lain, mengandalkan kecepatan, dribel pendek, dan flair individu. Ia kerap bermain lebih melebar di sisi kanan atau sebagai penyerang bayangan. Beckham juga memiliki keberanian dalam duel satu lawan satu dan sering menjadi sumber kreativitas saat tim buntu dalam membongkar pertahanan lawan.
Kiprah di Tim Nasional
Lilipaly pernah menjadi andalan Timnas Indonesia, terutama dalam Piala AFF 2016 dan 2018. Ia mencetak beberapa gol penting dan berperan sebagai penghubung lini tengah dan depan.
Beckham Putra masih dalam proses menembus tim nasional senior secara reguler. Namun, kontribusinya di Timnas U-23 cukup menonjol, termasuk saat membawa Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023. Ini menunjukkan bahwa Beckham punya jalur yang jelas menuju level yang lebih tinggi.
Kesimpulan: Pengalaman vs Potensi
Stefano Lilipaly lebih unggul dari sisi pengalaman, konsistensi, dan pemahaman taktik. Ia adalah pemain matang yang sudah terbukti dalam berbagai level kompetisi. Namun, Beckham Putra membawa energi muda dan kreativitas baru yang menjanjikan untuk masa depan sepak bola Indonesia.
Keduanya tidak bisa dibandingkan secara langsung sebagai “siapa lebih baik”, karena mereka berada di fase karier yang berbeda. Lilipaly sudah mencapai puncak, sedangkan Beckham masih mendaki. Namun, jika perkembangan Beckham tetap positif, bukan tidak mungkin ia bisa menyamai—bahkan melampaui—apa yang telah dicapai oleh Lilipaly dalam beberapa tahun ke depan.