LAKSAMANA4D – Filipina vs Brunei Darussalam, Dalam laga terakhir Grup A Piala AFF U-23 2025 yang digelar pada Senin malam (21 Juli), timnas Filipina U-23 menampilkan performa dominan saat menghadapi Brunei Darussalam U-23. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga ini berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Filipina, memastikan mereka menyelesaikan fase grup di posisi kedua, di bawah Indonesia U-23.
Awal Pertandingan: Dominasi Sejak Menit Pertama
Sejak peluit awal dibunyikan, Filipina langsung tampil menyerang. Dengan formasi 4-2-3-1 yang menekankan penguasaan bola dan pressing tinggi, mereka memaksa Brunei bermain di area sendiri. Transisi cepat dari lini tengah ke depan menjadi kunci utama dominasi Filipina di babak pertama. Pemain-pemain seperti Javier Mariona dan Harry Nuñez terlihat sangat aktif mengeksploitasi celah di sisi sayap pertahanan Brunei.
Tidak butuh waktu lama bagi Filipina untuk membuka keunggulan. Pada menit ke-21, wasit menunjuk titik putih setelah pelanggaran di kotak penalti yang dilakukan oleh bek Brunei. Javier Mariona, yang bertugas sebagai algojo, dengan tenang mengeksekusi penalti dan membawa Filipina unggul 1-0.
Brunei Tertekan, Filipina Nyaris Tambah Gol
Setelah tertinggal, Brunei mencoba bangkit. Namun, skema permainan mereka yang cenderung bertahan membuat sulit bagi mereka untuk mengembangkan serangan. Filipina terus mendominasi penguasaan bola, menciptakan beberapa peluang lewat permainan kombinasi yang rapi.
Menjelang akhir babak pertama, peluang emas datang kembali untuk Filipina. Kali ini melalui situasi bola mati, namun sundulan dari Harry Nuñez masih bisa diamankan oleh kiper Brunei. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum, dengan Filipina sepenuhnya mengontrol jalannya pertandingan.
Babak Kedua: Kartu Merah dan Gol Penutup
Memasuki babak kedua, intensitas permainan tidak menurun. Filipina terus menekan, sementara Brunei semakin tertekan secara fisik dan mental. Pada menit ke-56, malapetaka datang untuk Brunei ketika salah satu pemain belakang mereka menerima kartu merah langsung akibat tekel keras terhadap Nuñez.
Dengan keunggulan jumlah pemain, Filipina meningkatkan tekanan. Beberapa peluang kembali tercipta, termasuk satu penalti tambahan yang gagal di manfaatkan di menit ke-70. Meski begitu, mereka tetap sabar dalam membangun serangan.
Akhirnya, pada menit ke-85, Harry Nuñez sukses menggandakan keunggulan Filipina lewat sepakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu di halau kiper Brunei. Gol ini menjadi penutup yang manis dan mengukuhkan dominasi Filipina sepanjang pertandingan.
Evaluasi dan Dampaknya di Klasemen
Hasil 2-0 atas Brunei tidak hanya memberikan tiga poin bagi Filipina, tetapi juga mengangkat moral tim menjelang babak gugur. Mereka finis sebagai runner-up Grup A dengan raihan 6 poin dari 3 pertandingan—2 kali menang, 1 kali kalah (dari Indonesia), dan selisih gol +3.
Sebaliknya, Brunei menutup fase grup dengan catatan buruk: tiga kekalahan beruntun dan tanpa satu gol pun tercipta. Mereka kebobolan 16 gol dan menjadi juru kunci grup.
Kesiapan Menuju Semifinal
Meski harus puas sebagai peringkat kedua, performa Filipina dalam laga ini menunjukkan bahwa mereka punya kualitas dan kedalaman skuat untuk bersaing di semifinal. Dengan Javier Mariona yang tampil konsisten dan Harry Nuñez yang semakin tajam, Filipina bisa menjadi kuda hitam yang mengejutkan lawan-lawan berat seperti Vietnam atau Thailand.
Pelatih kepala, Rob Gier, dalam konferensi pers usai laga menyatakan bahwa timnya telah menunjukkan “kedewasaan permainan dan semangat kolektif yang tinggi.” Ia juga menegaskan bahwa laga melawan Brunei menjadi modal penting dalam membentuk ritme dan mentalitas kompetitif menjelang fase knockout.
