Alex Ferguson Menyesal Pernah Boyong Owen Hargreaves ke MU

Berita bola terupdate. Alex Ferguson Menyesal Pernah Boyong Owen Hargreaves ke MU. Manchester United pernah menjadi rumah bagi banyak bintang lapangan hijau, dari Eric Cantona hingga Cristiano Ronaldo. Namun, Sir Alex Ferguson—yang karier manajerialnya meliputi 27 tahun di Old Trafford—juga tak luput dari kesalahan transfer. Salah satunya adalah keputusan merekrut Owen Hargreaves pada musim panas 2007. Dalam otobiografinya “Never Give In” (2013), Ferguson mengaku bahwa perekrutan Hargreaves adalah salah satu keputusan yang paling ia sesali

Latar Belakang dan Harapan Besar

Alex Ferguson Menyesal Pernah Boyong Owen Hargreaves ke MU. Owen Hargreaves, gelandang bertahan serba bisa, dibawa dari Bayern Munich seharga sekitar £17 juta. Ia datang dengan reputasi cemerlang: empat gelar Bundesliga dan titel Liga Champions bersama Munich, serta gelar Pemain Terbaik Piala Dunia 2006 untuk timnas Inggris . Ferguson melihat Hargreaves sebagai pengganti Roy Keane yang ideal: pekerja keras, cepat, dan mampu mengisi beberapa posisi di lini tengah maupun bek sayap.

Awal Menjanjikan tapi Cepat Surut

Pada musim debutnya (2007–08), Hargreaves tampil cukup impresif: 34 penampilan, dua gol, serta andil penting dalam gelar ganda Premier League–Champions League. Ia bahkan sukses mengeksekusi penalti dalam final Liga Champions melawan Chelsea

Namun masalah serius muncul: Hargreaves menderita tendinitis patela kronis yang membuatnya hanya mampu bermain tambahan lima kali setelah musim pertamanya Kondisi ini membuatnya terpuruk dan tak mampu kembali ke performa terbaiknya.

Pengakuan Ferguson: “Aku Tak Merasa Ada yang Kuat dari Sejak Awal”

Dalam otobiografi, Ferguson mengungkapkan bahwa ia sebenarnya sudah punya rasa ragu sebelum finalisasi transfer:

“Saya tak merasakan vibe yang kuat tentang dia… Saya sempat ragu waktu lihat rekam jejaknya”

Ferguson bahkan menyebutnya “too nice” (terlalu baik) saat melewati medical dan merasa ada sesuatu yang mengganjal. Hal tersebut kemudian terbukti tepat—karier Hargreaves di MU justru terhambat oleh benih-bibit kecederungan yang telah dikenali Ferguson sejak awal.

Tidak Cukup Mental untuk Pulih

Ferguson juga mengkritik mental Hargreaves dalam menghadapi cedera:

“Owen tidak punya kepercayaan diri dalam dirinya sendiri… dia terlalu sering memilih jalan mudah dalam latihan”

Menurut Ferguson, pemain sepertinya tak cukup berjuang di bawah tekanan fisik, dan ia kecewa: transfer ini adalah “disaster” (bencana) dan “salah satu perekrutan paling mengecewakan” selama kariernya

Sisi Hargreaves: Merasa “Alat Uji Klinis”

Konflik muncul setelah Hargreaves pindah ke Manchester City. Ia menyatakan bahwa dirinya seperti objek “guinea pig”, menjalani injeksi yang malah memperburuk kondisi lututnya Ferguson bereaksi keras, membela staf medis MU dan menyatakan tidak ada kesalahan dalam penanganan medis . MU bahkan meminta nasihat hukum atas tudingan serius tersebut .

Akhir Tak Terlupakan

Hargreaves akhirnya dilepas bebas dari MU pada Juni 2011 dan sempat semusim membela City—namun hanya tampil sekali di liga sebelum pensiun di usia 31 . Total, ia mencatat 38 penampilan dan 2 gol untuk MU—terlilit cedera dan jauh dari performa seperti di Bayern .

Pelajaran Transfer: Bukan Hanya Skill, Mental dan Bayangan Sebelumnya

Kisah Hargreaves adalah pelajaran penting dalam dunia sepakbola modern: atribut teknis dan reputasi pemain tidak cukup. Mental melawan tekanan cedera dan ketangguhan fisik menjadi kunci. Ferguson—meski dikenal instingtif—mengaku salah mengabaikan intuisi awalnya.

Kesimpulan: “Transfer Bencana” yang Pahit tapi Bermakna

  • Harapan Tinggi: Hargreaves datang dengan reputasi impresif dan diharapkan jadi segalanya di lini tengah.
  • Cedera Menghancurkan: Tendinitis kronis menyebabkan hanya 27 penampilan liga selama empat tahun.
  • Kontroversi Medis: UE-nya berbeda antara pemain dan manajemen MU.
  • Pengakuan Pasang Surut: Ferguson menyesal, Hargreaves sakit hati, tapi keduanya juga belajar tentang fragilitas karier.

Kini, Hargreaves berkarier sebagai pundit untuk TNT Sports dan Ferguson memilih transfer ini sebagai salah satu titik hitam di dominasinya. Sementara itu, para penggemar sepakbola dan analis transfer tetap mengingat fenomena “bintang yang gagal bersinar”—bagaimana sesuai statistik, bakat, mental, dan kesehatan juga harus selaras.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!

pelangi99

pelangi99

pelangi99

marioqq

marioqq

marioqq

legendaqq

legendaqq

laksamana4d

laksamana4d

laksamana4d

tayang4d

tayang4d

tayang4d

tayang4d

pinopoker

sumo99

seputaran dunia bola

tayang4d

tayang4d

tayang4d

pelangi99

pelangi99

pelangi99

pelangi99

pkv deposit qris

tayang4d

tayang4d

legendaqq

marioqq

pkv games

tayang4d

pelangi99

marioqq

tayang4d

laksamana4d

laksamana4d

laksamana4d

laksamana4d