Erick Thohir Kutuk Rasisme

Berita bola terupdate:Erick Thohir Kutuk Rasisme. Insiden tidak menyenangkan kembali mencoreng dunia sepak bola Indonesia. Kali ini, insiden tersebut menyangkut tindakan rasisme yang dialami Sayuri Brothers—yakni Yakob Sayuri dan Yance Sayuri—setelah pertandingan antara Malut United melawan Persib Bandung. Tindakan tak pantas ini memicu kemarahan publik, dan bahkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, ikut bereaksi keras.

Kejadian Rasisme Usai Laga

Erick Thohir Kutuk Rasisme. Pertandingan antara Malut United vs Persib Bandung, yang berlangsung di kompetisi Liga 1 Indonesia, semestinya menjadi tontonan seru antara dua tim dengan kualitas pemain yang cukup berimbang. Namun, sorotan justru bergeser dari lapangan ke luar arena karena munculnya komentar rasis dari sejumlah oknum netizen di media sosial yang menyasar Sayuri bersaudara.

Kedua pemain asal Papua ini menjadi sasaran hinaan bernada rasis setelah tampil membela Malut United. Komentar-komentar tersebut diduga berasal dari segelintir suporter yang tak puas dengan hasil pertandingan atau performa para pemain, meski tidak semua mewakili sikap klub atau komunitas suporter yang resmi.

Reaksi Tegas Erick Thohir

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan kemarahannya secara terbuka melalui media sosial dan sejumlah pernyataan resmi.

“Saya marah dan kecewa. Rasisme tidak punya tempat di sepak bola Indonesia. Ini bukan hanya soal sportivitas, ini soal kemanusiaan. Kita tidak boleh membiarkan pemain kita—apalagi putra daerah seperti Sayuri bersaudara—menjadi korban perlakuan tak manusiawi,” tegas Erick Thohir.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa PSSI akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan penyedia platform media sosial untuk menindak para pelaku.

Dukungan dari Komunitas Sepak Bola

Berbagai pihak di dunia sepak bola Indonesia memberikan dukungan moral kepada Yakob dan Yance Sayuri. Mulai dari pemain, pelatih, klub, hingga komunitas suporter, banyak yang menyuarakan keprihatinan dan solidaritas atas insiden ini.

Klub Malut United sendiri mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam tindakan rasisme dan menyatakan akan memberikan dukungan penuh kepada kedua pemainnya. Persib Bandung juga turut menyayangkan tindakan tersebut, dan menegaskan bahwa mereka menentang segala bentuk diskriminasi dalam dunia olahraga.

Beberapa organisasi dan pegiat hak asasi manusia juga mendesak agar tindakan hukum benar-benar dijalankan. Mereka mengingatkan bahwa rasisme, terutama yang disebarkan di ruang publik seperti media sosial, bisa menimbulkan trauma psikologis dan menghambat perkembangan karier atlet.

Rasisme Masih Jadi PR Besar

Kasus Sayuri bersaudara menambah panjang daftar insiden rasisme yang terjadi di sepak bola nasional. Sebelumnya, beberapa pemain asal Papua juga pernah mengalami hal serupa.

Penting untuk disadari bahwa sepak bola adalah olahraga yang sangat mencerminkan wajah bangsa. Ketika masih ada rasisme, maka ada cermin yang retak dari semangat kebangsaan kita. Untuk itu, edukasi dan penegakan hukum harus berjalan berdampingan.

Kesimpulan

Insiden rasisme yang menimpa Yakob dan Yance Sayuri setelah laga Malut United vs Persib Bandung menjadi tamparan keras bagi dunia sepak bola Indonesia.

Sekarang, semua pihak—mulai dari federasi, klub, suporter, hingga pengguna media sosial—perlu lebih bijak dan bertanggung jawab dalam bersikap. Sepak bola semestinya menjadi panggung kebersamaan, bukan ladang diskriminasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!

pelangi99

pelangi99

pelangi99

marioqq

marioqq

marioqq

legendaqq

legendaqq

laksamana4d

laksamana4d

laksamana4d

tayang4d

tayang4d

tayang4d

tayang4d

pinopoker

sumo99

seputaran dunia bola

tayang4d

tayang4d

tayang4d

pelangi99

pelangi99

pelangi99

pelangi99

pkv deposit qris

tayang4d

tayang4d

legendaqq

marioqq

pkv games

tayang4d

pelangi99

marioqq

tayang4d

laksamana4d

laksamana4d

laksamana4d

laksamana4d