replicasonline.co.uk – Pada tanggal 2 Maret 2025, pertandingan yang sangat dramatis dan menegangkan terjadi di ajang Piala FA antara Manchester United dan Fulham. Dalam laga yang berlangsung di Old Trafford, Manchester United harus menelan kekalahan pahit melalui babak adu penalti setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Fulham, yang tampil penuh semangat, akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 5-4 dalam babak adu penalti, mengirimkan tim asuhan Erik ten Hag pulang dengan kecewa. MU Harus Kalah dalam Laga Penalti dengan Fulham 2 Maret 2025
MU Harus Kalah dalam Laga Penalti dengan Fulham
Pertandingan Sengit di Waktu Normal
Pada awal pertandingan, Manchester United lebih dominan dengan menguasai bola dan mencoba mendikte jalannya laga. Bruno Fernandes dan Marcus Rashford tampil sebagai pemimpin serangan, berusaha menciptakan peluang-peluang berbahaya. Namun, Fulham yang datang dengan strategi bertahan rapat dan sesekali melancarkan serangan balik cepat, berhasil memberi kejutan.
Pada menit ke-30, sebuah gol spektakuler dari Aleksandar Mitrović membawa Fulham unggul terlebih dahulu. Memanfaatkan umpan silang dari Antonee Robinson, Mitrović melepaskan sundulan tajam yang tidak bisa dijangkau oleh kiper United, David de Gea. Gol ini mengejutkan para pendukung tuan rumah dan memberikan tekanan pada Manchester United untuk segera bangkit.
Namun, Manchester United tidak membutuhkan waktu lama untuk merespons. Di babak kedua, mereka kembali menunjukkan kualitas tim mereka. Christian Eriksen dan Casemiro bekerja sama dengan sangat baik di lini tengah untuk mengalirkan bola ke depan, memberikan umpan-umpan akurat ke Rashford dan Wout Weghorst. Pada menit ke-63, upaya mereka membuahkan hasil. Marcus Rashford berhasil mencetak gol penyeimbang setelah menerima bola terobosan dari Fernandes. Rashford dengan cerdik menaklukkan kiper Fulham, Bernd Leno, dengan sepakan kaki kiri yang mengarah ke sudut bawah gawang.
Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir. Kedua tim kemudian melanjutkan pertandingan ke babak perpanjangan waktu, dengan Manchester United lebih banyak menguasai bola dan mencoba mencari gol penentu kemenangan. Namun, ketangguhan lini pertahanan Fulham yang digalang oleh Tim Ream dan Antonee Robinson membuat serangan-serangan United tidak menghasilkan gol.
Drama Adu Penalti MU Harus Kalah Dalam Adu Penalti Dengan Fulham
Akhirnya, setelah kedua tim gagal mencetak gol selama 120 menit, pertandingan pun harus diputuskan melalui babak adu penalti. Di sinilah drama dimulai.
Manchester United, yang tidak asing dengan adu penalti, memulai dengan Bruno Fernandes sebagai penendang pertama. Fernandes mengeksekusi tendangan dengan sangat tenang, menyarangkan bola ke sudut kiri gawang. Namun, Fulham tidak kalah berani. Mitrović, yang sebelumnya mencetak gol dalam waktu normal, juga berhasil menunaikan tugasnya dengan sempurna, menjebol gawang De Gea.
Seiring berjalannya babak adu penalti, kedua tim saling tukar gol. Rashford dan Weghorst berhasil mencetak gol untuk United, sementara Joachim Andersen dan Willian juga sukses mengeksekusi penalti untuk Fulham. Pada tendangan keempat, De Gea berhasil menggagalkan penalti dari Harrison Reed, memberikan sedikit harapan bagi United.
Namun, saat giliran penendang terakhir tiba, Jadon Sancho gagal mengeksekusi dengan baik. Tendangannya melebar tipis ke sisi kanan gawang Leno, yang tidak perlu melakukan banyak usaha untuk menggagalkan peluang tersebut. Itu menjadi titik balik dalam pertandingan.
Di sisi Fulham, Antonee Robinson menjadi pahlawan dengan mengeksekusi tendangan penalti terakhir. Dengan ketenangannya, Robinson sukses mencetak gol dan membawa Fulham menang 5-4 dalam adu penalti, mengirimkan mereka ke babak berikutnya dan meninggalkan Manchester United dengan kekecewaan yang mendalam.
Kecewa bagi Manchester United
Kekalahan dalam adu penalti ini sangat mengecewakan bagi para pemain dan pendukung Manchester United. Tim yang begitu dominan di banyak aspek permainan ini harus gagal merebut kemenangan, meski mereka memiliki peluang lebih banyak dalam pertandingan tersebut. Kekalahan ini menunjukkan betapa pentingnya ketenangan dan akurasi dalam adu penalti, yang meskipun seringkali menjadi lotre, tetap membutuhkan ketelitian.
Selain itu, kekalahan ini juga memunculkan pertanyaan tentang mentalitas dan ketahanan tim dalam situasi genting. Meskipun United mampu menyamakan kedudukan setelah tertinggal 1-0, mereka tidak bisa memaksimalkan peluang di babak perpanjangan waktu dan harus membayar mahal di adu penalti.
Fulham Mencetak Sejarah MU Harus Kalah Dalam Laga Sengit 2 maret 2025
Di sisi lain, kemenangan Fulham merupakan pencapaian luar biasa. Mereka berhasil mengatasi lawan yang lebih difavoritkan dan maju ke babak berikutnya setelah menampilkan permainan yang sangat disiplin dan penuh semangat. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa tim-tim kecil, dengan perencanaan dan determinasi yang tepat, dapat mengalahkan klub-klub besar yang lebih berpengalaman dalam kompetisi besar seperti Piala FA.
Menatap Ke Depan
Bagi Manchester United, kekalahan ini tentu menjadi pelajaran berharga. Meski mereka memiliki banyak kualitas dalam permainan terbuka, ketidaksabaran dan kegagalan dalam menyelesaikan peluang dapat menjadi titik lemah dalam tim.
Untuk Fulham, kemenangan ini memberikan dorongan moral yang besar. Mereka bisa bangga dengan prestasi mereka mengalahkan salah satu klub terbesar di dunia, dan ini memberi mereka kepercayaan diri dalam menghadapi pertandingan-pertandingan besar selanjutnya.
Kekalahan Manchester United dalam laga adu penalti dengan Fulham pada 2 Maret 2025 menjadi babak baru dalam perjalanan Piala FA yang penuh kejutan. Meskipun United mendominasi permainan selama waktu normal, ketenangan Fulham dalam mengeksekusi penalti akhirnya membawa mereka ke kemenangan 5-4.
