:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4975812/original/006754600_1729569212-10.jpg)
replicasonline.co.uk/ –Plus Minus Timnas Indonesia. Meski sempat digempur sepanjang laga, Timnas Indonesia U-17 akhirnya menyudahi laga pembuka Grup C Piala Asia U-17 2025.
Mentas di Stadion Prince Abdullah Al-Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (4/3/2025) malam WIB, Garuda Muda besutan Nova Arianto menang tipis 1-0 atas Korea Selatan U-17.
Adalah Evandra Florasta yang menjadi penentu kemenangan Indonesia. Pemain kelahiran Malang, 17 Juni 2008, itu maju sebagai eksekutor penalti pada menit ke-90+1.
. Namun dengan secepat kilat Evandra Florasta berhasil menyambar bola yang akhirnya berbuah gol.
Pada laga selanjutnya, Evandra Florasta dan kawan-kawan akan bentrok kontra Timnas Yaman U-17. Kemenangan atas Korsel pastinya membuat semangat para penggawa Garuda Muda semakin membara guna mendulang tiga angka dari Yaman.
Sisi Negatif
Meski menang, Garuda Muda bukannya tanpa catatan. Skema 5-4-1 yang diterapkan Nova Arianto tak berjalan maksimal.
Di lini belakang misalnya, Mathew Baker dan empat rekannya yakni Putu Panji, Daniel Alfredo, Fabio Azkairawan, dan Al Gazani kerap kali gagal menutup pergerakan penyerang-penyerang Korsel yang membuat gawang Dafa Al Gasemi nyaris kebobolan.
Pun begitu di sektor tengah, Evandra Florasta, Zahaby Gholy, Nazriel Alfaro, maupun Fadly Alberto sering kali kalah berduel dengan gelandang lawan yang memiliki postur lebih besar.
Mierza Firjatullah yang diplot sebagai target man juga tampak kepayahan dan kurang improvisasi untuk mendekati kotak penalti lawan. Ketatnya pengawalan yang diterapkan bek-bek Korsel membuat Mierza Firjatullah mati kutu.
Mierza Firjatullah bukannya tanpa peluang. Saat laga memasuki menit ke-13, ia mendapat umpan terobosan dan menggiring bola hingga berhadapan satu lawan satu dengan kiper Korsel. Sayang, Mierza Firjatullah terlalu lama mengambil keputusan sehingga bola berhasil ditangkap Park Dohun.
Sisi Positif
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5180577/original/074787500_1743783583-GntCIvSaMAEfkgV.jpeg)
Plus Minus Timnas Indonesia.Positifnya, meksi Korsel mendominasi permainan, Garuda Muda terus bertarung di semua lini. Dari pinggir lapangan, Nova Arianto terus memberikan instruksi agar anak-anak asuhnya berani bermain terbuka dengan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki.
Untuk menyegarkan serangan dan memperkuat pertahanan, Nova Arianto melakukan sejumlah pergantian. Hasilnya, jelang berakhirnya pertandingan, Indonesia akhirnya mendapat peluang emas lewat skema serangan balik.
Kemelut yang terjadi di kotak terlarang berbuah tendangan penalti menyusul handball salah satu pemain Korsel. Ini merupakan momen terbaik Indonesia setelah kegagalan Mierza Firjatullah pada menit ke-13.
Nova Arianto: Jangan Terlena
Nova Arianto meminta anak-anak asuhnya jangan sampai terlena dan menjadikan duel kontra Negeri Ginseng sebagai pelajaran untuk tampil lebih baik lagi.
“Ini menjadi modal baik buat kita tapi kita belum selesai karena kita masih ada dua game lagi,” tegas Nova Arianto.
“Yang pasti saya minta pemain tetap fokus ya karena pemain jangan sampai terlena dengan hasil ini karena saya gak mau seperti itu,” tambahnya.