Berita bola terupdate. – Witan Sulaeman Bongkar Penyebab Jarang Jadi Starter di Persija. Nama Witan Sulaeman tentu sudah tidak asing di telinga para pecinta sepak bola Indonesia. Pemain muda bertalenta yang pernah berkarier di Eropa ini saat ini membela Persija Jakarta, salah satu klub raksasa Liga 1. Namun belakangan, sorotan tertuju pada fakta bahwa Witan jarang tampil sebagai starter di tim utama Macan Kemayoran. Situasi ini memunculkan pertanyaan dari banyak pihak, mengingat kapasitas dan pengalaman yang dimiliki oleh pemain timnas tersebut.
Baru-baru ini, Witan akhirnya angkat bicara dan membongkar penyebab dirinya belum mendapat banyak menit bermain sebagai starter di Persija Jakarta. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh media lokal, pemain kelahiran Palu ini menjelaskan secara jujur kondisi yang ia alami sejak bergabung kembali dengan klub ibu kota.
Penyesuaian Fisik dan Adaptasi Taktik
Witan Sulaeman Bongkar Penyebab Jarang Jadi Starter di Persija. Witan menyebut bahwa salah satu alasan utama mengapa dirinya belum rutin dimainkan sejak awal pertandingan adalah karena faktor fisik dan adaptasi dengan sistem permainan pelatih Thomas Doll. Sejak kembali ke Indonesia setelah berkarier di Eropa bersama klub-klub seperti Lechia Gdańsk (Polandia) dan AS Trencin (Slovakia), Witan mengaku perlu waktu untuk menyesuaikan diri.
“Memang harus jujur saya katakan, ketika awal datang ke Persija kondisi saya tidak 100 persen. Masih perlu adaptasi, baik dari segi kebugaran maupun memahami cara bermain tim ini,” ujar Witan kepada wartawan.
Thomas Doll, pelatih asal Jerman yang menangani Persija, dikenal menerapkan sistem permainan yang mengandalkan intensitas tinggi serta kedisiplinan posisi. Witan mengaku membutuhkan waktu untuk benar-benar menyatu dalam skema yang diterapkan pelatih berpengalaman tersebut.
Persaingan Ketat di Lini Serang
Selain faktor adaptasi, Witan juga menyadari bahwa ia harus bersaing dengan sejumlah pemain lain yang tampil cukup konsisten di lini serang. Nama-nama seperti Riko Simanjuntak, Osvaldo Haay, dan pemain asing seperti Maciej Gajos atau Abdulla Yusuf Helal menjadi pesaing langsung dalam memperebutkan posisi di starting XI.
“Di Persija, semua pemain bersaing secara sehat. Saya menghormati pilihan pelatih dan saya harus tetap kerja keras agar bisa mendapatkan menit bermain lebih banyak,” tambahnya.
Fokus Tingkatkan Performa
Meski belum rutin menjadi starter, Witan menegaskan bahwa ia tidak berkecil hati. Justru situasi ini dijadikannya sebagai motivasi untuk terus berlatih lebih keras dan membuktikan kapasitasnya sebagai pemain profesional. Dalam beberapa kesempatan, ia tetap mendapat menit bermain dari bangku cadangan dan tampil cukup impresif.
Bahkan, dalam beberapa laga terakhir, kontribusinya saat masuk sebagai pemain pengganti cukup terasa. Witan menunjukkan kecepatan dan kelincahan yang menjadi ciri khasnya, serta kemampuan menciptakan peluang dari sisi sayap.
“Kesempatan pasti akan datang. Yang penting saya harus siap kapan pun dibutuhkan. Saya percaya proses,” ujar pemain yang juga aktif di Timnas Indonesia ini.
Dukungan dari Suporter
Meski menit bermainnya terbatas, Witan tetap mendapat dukungan besar dari The Jakmania. Banyak fans yang masih percaya bahwa Witan memiliki peran penting dalam perjalanan Persija musim ini. Beberapa di antaranya bahkan berharap ia segera menjadi starter secara reguler, mengingat kualitas dan pengalamannya yang tidak diragukan lagi.
Di media sosial, dukungan terhadap Witan sering terlihat dalam bentuk komentar positif, poster digital, hingga chant dari tribun. Hal ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi sang pemain.
Penutup
Situasi yang dialami Witan Sulaeman di Persija Jakarta merupakan cerminan dari dinamika sepak bola profesional. Meski berstatus bintang, bukan berarti jaminan untuk selalu menjadi starter. Persaingan, adaptasi, serta kesiapan fisik dan taktik menjadi kunci.
Dengan sikap profesional yang ia tunjukkan dan komitmen untuk terus berkembang, tidak menutup kemungkinan Witan akan segera kembali menjadi pilihan utama di lini serang Persija. Para penggemar sepak bola Indonesia tentu berharap Witan bisa kembali bersinar, baik di level klub maupun tim nasional.
